all about electricity (indonesia)

About Me

Muhammad Imaduddin

Electrical Engineer, Insinyur Profesional Utama (IPU)

www.linkedin.com/in/mimaduddin

Comments on: "About Me" (30)

  1. mas saya bekas orang perak, mau nanya, segala sesuatu tentanng rele diferensial pada trafo, sampai dengan settingnya,
    trus apa bedanya ground fault relay yang di pasang pada feeder dengan yang dipasang pada sisi netral trafo bersama dengan NGR

  2. Apa kabar Lukman, sekarang di KP di bagian apa ya?

    Masalah rele diferensial, saya ngga terlalu mudeng. Tapi dari buku yang saya punya, rele ini berfungsi untuk melindungi trafo dari kegagalan didalam trafo itu sendiri (internal fault).

    The differential principle for transformer protection was introduced by connecting an inverse-time overcurrent relay in the paralleled secondaries of the current transformers (CT) [4]. The percentage-differential principle [5], which was immediately applied to transformer protection [4,6,7], provided excellent results in improving the security of differential protection for external faults with CT saturation.

    Jadi permasalahan di rele diferensial, kadang dia mendeteksi selain internal faults. Coba lihat di FTP ftp://192.168.107.14/files/Dokumen%20Lain/EBOOKS/Electric%20Power%20Transformer%20Engineering/9186_C018.pdf

    Mengenai ground fault relay di feeder sama yang di netral trafo, kelihatannya masing2 relay punya fungsi masing2. Salah satu kriteria relay yang baik, relay haruslah selektif. Artinya, misal gangguannya di feeder, maka harusnya yang diisolasi hanya di feeder.

  3. muthya said:

    mas saya boleh bertanya mengenai model perhitungan biaya pokok penyediaan tenaga listrik, atau punya data mengenai itu serta buku2 referensinya???mohon bantuannya.thnx b4

  4. Assalamualaikum ..

    Mas saya mau tanya cara menentukan Ukuran Kabel Feeder dari Gardu PLN ke Cubicle Incoming, apakah SSC harus 12,5KA atau dihitung berdasarkan beban trafo terpasang? dan cara menghitung SSC nya sam nggak dgn rumus SSC di TR?

    • waalaikum salam,

      Saya mohon maaf tidak bisa memberikan jawaban, karena tidak tahu bagaimana kondisi sesungguhnya di gardu PLN dan cubicle incoming yang dimaksud. Salah satu Rule of Thumb dalam enjiniring adalah kita tidak boleh memutuskan sesuatu hanya berdasarkan kebiasaan, cek-ricek data aktual adalah hal yang wajib dilakukan.

      Tentang penentuan/sizing kabel, tentu saja kita harus melihat tabel kabel yang ada, disitu biasanya sudah komplet, untuk level tegangan berapa, underground/overhead, untuk beban berapa(MVA Trafo harus selalu > dari MVA Beban), kita tinggal pilih. Sedang SSC(mungkin maksudnya short circuit current / “Isc” ya), disimulasi aja di PowerWorld. Semoga bermanfaat.

  5. Asamualaikum wr wb, salam kenal Mas, Saya rully fajri, mahasiswa elektro arus kuat ITB, mas mohon sharing ilmunya…

  6. permisi pak saya mau tahu lebih lanjut nih tentang load shedding ..

  7. abdul azim said:

    Ass.Wr.Wb. Salam kenal Pak, saya abdil azim, boleh mohon petunjuknya mengenai reaktansi generator (xd”) dengan daya 6368 kW karena pada name plate-nya tidak tertera besar xd”-nya. Terima kasih sebelumnya. Wassalamu

  8. Tan Fitri Andi said:

    Mas saya mau tanyak tentang pemilihan unit pembangkit yang mengikuti LFC di PLN ?
    dan bagaimana bisnis energi PLN dalam kaitannya dengan pembangkit swasta ? (apakah ada perbedaan harga beli saat unit tersebut berperan dalam base load dan pd saat berperan dalam frekuensi kontrol/LFC)
    Terimakasih Mas

    • Tan Fitri Andi said:

      Akhirnya seiring dengan Skripsi saya yang sudah selesai, Saya dapat menjawab pertanyaan saya sendiri:
      1. Unit pembangkit yang mengikuti LFC adalah unit dengan Ramping rate yang besar, Speed droop kesil dan dead band yang kecil.
      2. Saat ini masih tidak ada biaya Ancillary services yang diberikan PLN pada pembangkit yang mengikuti LFC. ( kalau mau tau cara perkiraan perhitungannya baca skripsi saya ^_^)

  9. Ass.Wr.Wb.
    saya mau bertanya nih sedikit bingung nih pak
    1). rele UFR dengan rele df/dt (ROCOF), apakah berbeda ?? trus letak pemasangan rele ROCOF itu di bagian mananya sistem tenaga ??
    2). mengenai simbol konstanta inersia
    apakah (H) atau (J) apakah bedanya dengan momen inersia mesin, momen inersia generator, momen bagian yang berputar.
    3). dalam load shedding itu bagaimana sih kita menentukan besar beban yang dilepas berdasarkan penurunan frekuensi ??

    mohon maaf kalo banyak nanya
    terima kasih ya pak

  10. yudo alkausar said:

    mas saya pengen mengetahui perthitungan harga renewable energi di indonesia..?

  11. mas saya mau tanya tentang penentuan rugi-rugi daya pada kawat tanah pada jaringan 500 kv?
    terima kasih

  12. tri agustina said:

    Assalamualaikum ..

    salam knal , saya juga ank stt pln cuma jur. infor. maaf mau tanya soal beban listrik untuk kperluan TA, kira2 gambar kurva pola beban listrik harian untuk daerah bali aj gmn ya? lebih khusus lagi untuk pola hari kerja. serta rincian perjamnya itu gmn? apakah selalu mirip dengan hari sebelumnya? maaf klow pertanyaan saya terlalu mendasar.soalnya kurang ngrti..

    trimakasih sebelumnya..

    • Untuk bali cenderung flat, yang menandakan bahwa daerah ini “hidup” 24 jam karena industri pariwisata-nya. Sedikit fluktuatif di jam-jam menjelang petang ketika rumah-rumah mulai menyalakan penerangan. Pertumbuhan konsumsi listrik di Bali termasuk yang tertinggi dibanding daerah-daerah lain. Untuk hari libur, yang paling menarik adalah waktu Nyepi, konsumsi listrik turun drastis.

      bali load curve

  13. turongggo said:

    salam mister , blog sangat memuaskan mister. Numpang pencerahan bos, kapan kita harus mengguanakan analisa unbalanced load flow daripada balanced load flow pada etap ?

    sala,

  14. any independent Consultant PLTA? please email me at:fauzidrmohd@yahoo.com. We need ASAP

  15. Hello! Can I please have a contact e-mail? I would like to ask you some questions about electricity in Indonesia for my PhD. Thanks
    Dana

  16. Assalamualaikum , , ,postingan blog nya bagus mas, , kunjungi blog kmi jugaa yaa .
    https://pujasetiawan.wordpress.com/

  17. Gedung WTC 1 Jl. Jend. Sudirman kav. 29-31 Jakarta said:

    Mas Imaduddin,

    Salam kenal ya..

    Boleh tahu system 500kV HVDC di Indonesia (Jawa – Sumatera) kedepannya?

    Maturnuwun
    Pionadi Caturangga

    • Info resmi terbaru proyek HVDC Jawa-Sumatera bisa Bapak baca di RUPTL PLN 2017-2026.
      Disitu dijelaskan, proyek ini dijadwal ulang karena ada perubahan konsep. Perubahan ini akibat kondisi terakhir pengembangan sistem tenaga listrik baik di Jawa maupun di Sumatera. Dulu HVDC dimaksudkan untuk mengevakuasi energi listrik dari PLTU-PLTU batubara besar (yang rencananya akan dibangun karena dekat dengan tambang batubara atau sumber energi primernya) di Sumatera ke pusat beban di Jawa.

      Namun dalam perkembangannya, ternyata PLTU-PLTU batubara besar lebih cepat berdiri di Jawa, sehingga Jawa tidak butuh transfer daya dari Sumatera saat ini. Walau demikian, kita semua tahu, pulau Jawa (pulau terpadat penduduknya di dunia) tidak mungkin terus-terusan diisi dengan pembangkit listrik baru karena problem lahan, sosial dan lingkungannya sehingga di satu titik akan membutuhkan suntikan energi dari luar Jawa. Disini lah HVDC dibutuhkan agar transfer energi berlangsung dengan efisien. Atau sebelum itu terjadi, HVDC bisa dipakai untuk mengevakuasi energi listrik di Jawa yang saat ini cadangannya sangat cukup, ke Sumatera yang di beberapa tempat cadangannya pas-pasan, dengan catatan interkoneksi transmisi di Sumatera telah cukup tersedia.

  18. Selamat Sore Pak, perkenalkan saya Sheila. Saya sangat tertarik dengan tulisan bapak yang berjudul “ISOLATED SYSTEM OPERATION COST CUTTING BY CNG-GAS ENGINES GENERATION (RELIABILITY AND ECONOMIC REVIEW, PLTMG BAWEAN CASE STUDY)” dan saya ingin menanyakan banyak hal mengenai PLTMG. Bolehkah saya meminta email bapak guna menanyakan beberapa pertanyaan mengenai PLTMG tersebut?
    Terima kasih.

  19. Managam Rajagukguk said:

    Sore Pak Muhammad Imaduddin……Saya ada baca di tulisan Bapak bahwa secara disain Umur Trafo Daya sekitar 30 – 40 Tahun. Saya mau jadikan referensi Pak…boleh bantu Saya statement itu ada di buku atau Jurnal mana ya Pak.

    • The useful life phase of a power transformer’s life cycle begins with its commissioning into service and may last 30 years or more. The magnitude of the constant failure rate exhibited by a transformer during this phase varies with design, type of transformer, and application. But as a class, power transformers have one of the lowest failure rates of all electrical equipment. For purposes of measuring this failure rate, it is practical to consider that the useful life of a transformer begins at energization.

      Cek di:
      ANSI/IEEE C57.117
      IEEE Guide for Reporting Failure Data for Power Transformers and Shunt Reactors on Electric Utility Power Systems
      Annex A
      (Informative)
      A.1 Reliability Estimation and Mathematics
      A.1.2 Transformer Life Cycle

  20. Dear Bpk Imaduddin, mohon bantuannya untuk menghapus komen saya di tgl 3 maret 2012 diatas Pak. karena alamat pada blog tersebut sudah tidak relevan / ganti alamat.
    demikian terima kasih
    regards,
    kamal

Tinggalkan Balasan ke Sheila Nurlindha Batalkan balasan

Nulis Apaan Aja Deh

all about electricity (indonesia)